5 Ciri Cerita Islami Anak

5 Ciri Cerita Islami Anak
Abi dan Ummi, di toko buku banyak sekali buku cerita anak dengan berbagai macam genre, seperti horor, detektif, dan populer. Tak semuanya bisa atau boleh dikonsumsi anak-anak. Namun, cerita islami anak dapat menjadi pilihan terbaik jika Abi dan Ummi ingin memilihkannya untuk putra-putri di rumah.
Cerita islami anak merupakan cerita terpilih di mana unsur-unsur di dalamnya mengajarkan sendi-sendi keislaman dan keimanan. Tapi, Abi dan Ummi harus jeli. Meskipun semuanya mengajarkan kebaikan, namun bukan berarti bacaan tersebut cocok dengan usia putra-putri di rumah. Maka, salah satu hal yang perlu dilakukan Abi dan Ummi adalah memastikan bahwa konten buku yang dibeli sesuai dengan usia anak.
Berikut ini lima tips mengenali sebuah cerita islami anak yang baik.

1. Tema Seputar Dunia Anak

Tema cerita islami anak tak jauh dari dunia anak. Terutama seputar relasi mereka dengan orang-orang dan lingkungan sekitar. Abi dan Ummi dapat memilihkan cerita dengan tema persahabatan, kasih sayang kepada adik, atau penghormatan kepada orang tua. Dekatnya tema yang diangkat dalam cerita islami anak dengan dunia mereka akan menimbulkan ketertarikan anak pada isi cerita.

2. Tokoh Mudah Dikenal

Tokoh dalam cerita islami anak merupakan orang-orang yang pernah mereka lihat atau kenal. Mereka adalah orang-orang yang dilihat dan ditemuinya dalam keluarga, tetangga, lingkungan rumah, atau sekolah. Melalui tokoh-tokoh itu, anak mudah mengenali peran dan fungsi mereka.
Ada pula tokoh yang tak pernah mereka lihat, misalnya cerita islami anak tentang 25 Nabi dan Rasul, Khulafaur Rasyidin, atau para sahabat Nabi. Melalui sosok orang-orang hebat itu, anak dikenalkan pada karakter unggul mereka sehingga anak-anak dapat meneladaninya.

3. Konflik Sederhana

5 Ciri Cerita Islami Anak
Tokoh kartun anak. (kartun.co)
Dunia anak tak sekompleks dunia orang dewasa. Dunia mereka sederhana. Sebab anak-anak belum mengenal dusta, siasat, bahkan politik. Maka, cerita islami anak mengangkat konflik yang ada di sekitar mereka, seperti bagaimana berteman dengan anak nakal, memaafkan teman yang sering berbuat salah, atau mencari buku yang hilang.
Penyelesaian konflik juga jangan terlalu ribet. Pastikan penyelesaian konflik pada cerita islami anak yang Abi dan Ummi pilih tampak sederhana. Tidak banyak pilihan dalam penyelesaian suatu masalah. Penyelesaian konflik pun selalu dengan memenangkan pihak yang benar. Sedangkan pihak yang kalah melakukan tindakan terpuji seperti meminta maaf atau bertobat.

4. Pesan Berbobot

Cerita islami anak selalu mengedepankan pesan yang berbobot, baik secara nilai agama maupun nilai kemasyarakatan (muamalah). Pesan itu disisipkan secara halus sehingga tak terasa kesan menggurui.
Pesan pada cerita islami anak sedianya adalah nilai islami yang hendak ditanamkan ke dalam diri anak. Maka cerita islami anak yang utama adalah cerita yang memiliki pesan tentang nilai-nilai ketauhidan dan keimanan.

5. Alur Cerita Sederhana

Cerita paling mudah dimengerti bila memakai alur maju atau kronologis. Anak tak perlu direpotkan dengan alur mundur, mengingat peristiwa masa lalu yang terkait dengan kejadian yang tengah dialaminya. Kalau pun cerita yang Abi dan Ummi pilihkan menggunakan alur mundur, upayakan alur mundur cerita terjadi tak lebih dari dua kali. Hal ini bertujuan agar anak mudah mengerti dan mencerna isi cerita.
Memang akhirnya, Abi dan Ummilah yang harus selektif dalam memilihkan bacaan cerita anak islami untuk putra dan putri. Upayakan baca dulu buku yang dibeli sebelum diberikan kepada anak. Jangan terlalu mudah percaya pada sampul buku dan pujian (endorsement) sejumlah tokoh terhadap buku itu. Yang terpenting adalah apa isi buku.
sumber: http://abiummi.com/5-ciri-cerita-islami-anak/

0 comments:

Post a Comment